Seminar Nasional Tata Ruang Wilayah, Kearifan Lokal & Kemaritiman
Batam - Universitas Batam menyelenggarakan acara Seminar Nasional Tata Ruang Wilayah, Kearifan Lokal & Kemaritiman pada 5 Juli 2024 di Hotel Harris Batam Center. Seminar ini menekankan pentingnya melestarikan kearifan lokal dan budaya maritim diera pembangunan yang semakin canggih.
Bertemakan "Kearifan Lokal & Kemaritiman Untuk Penataan Ruang Yang Inklusif", seminar ini dilaksanakan bersama dngan peserta Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI). Acara seminar ini resmi dibuka oleh Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Adiwan Fahlan Aritenang, S.T., M.Git., Ph.D
Acara pembukaan diawali dengan kata sambutan oleh Rektor Universitas Batam, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU., ASEAN Eng yang menekankan kekayaan tata ruang wilayah, kearifan lokal dan kemaritiman Kepri yang perlu dikembangkan dan dilestarikan.
“Kepri memiliki potensi luar biasa, dengan 96 persen wilayahnya merupakan kelautan dan 4 persen daratan,” ungkapnya. “Kearifan lokal masyarakat adat Kepri yang hidup dari laut harus dikaji dan dilestarikan.”. Ia menjelaskan seminar ini juga memperkuat posisi strategis kewilayahan Kepri yang berbatasan dengan Singapura, Malaysia, Vietnam dan Thailand. Secara keseluruhan wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari 5 Kabupaten dan 2 Kota.
Prof Samsul Rizal memberikan contoh konkret tentang kearifan lokal yang perlu dilestarikan, seperti cara tradisional masyarakat adat Kepri dalam menangkap ikan dan memanfaatkan sumber daya laut lainnya. Ia juga menekankan pentingnya menjaga kelestarian ekosistem laut Kepri dan menambahkan bahwa perkembangan teknologi tata ruang wilayah dan sistem infrastruktur di Kepri harus selaras dengan kearifan lokal dan kemaritiman.
“Potensi kearifan lokal dan kemaritiman yang dimiliki Kepulauan Riau yang luar biasa ini belum tergali dengan optimal,” ujarnya. “Kajian dan pembahasan seminar nasional ini akan berkontribusi dalam memaparkan penanganan faktor penghambat dan mempertahankan faktor kekuatan yang akan sepenuhnya mewujudkan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.”
Kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan dari Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Adiwan Fahlan Aritenang, S.T., M.Git., Ph.D. Kemudian dilanjutkan pemberian materi oleh Keynote Speaker yaitu, oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertahanan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono. M.Sc., M.P.A., M.A, yang diwakilkan oleh Direktur Jenderal Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional, Dwi Hariyawan S dan Prof. (HC) Ir. Bambang Susantono, MCP, MSCE, Ph.D.
Moderator yang memimpin jalannya seminar ini adalah moderator yang berpengalaman dibidangnya yaitu, Dr. Ir. Alpano Priyandes, S.T., M.Sc., IPU. Begitu juga dengan narasumber yang mengisi seminar ini orang yang berpengalaman dibidangnya yaitu, Wakil Rektor I Universitas Batam dan juga Staff Ahli BPBatam, Prof. Dr. Ir. H. Chablullah Wibisono, MM, Bupati Bintan dan Ketua Ikatan Ahli Perencanaan Kepulauan Riau, Roby Kurniawan, S.PWK, yang diwakilkan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan Kabupaten Bintan, Wan Affandi, ST, MM, dan Ketua Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI), Adiwan Fahlan Aritenang, S.T., M.Git., Ph.D.
Seminar ini bertujuan untuk mendukung implementasi rencana induk riset Magister Perencanaan Wilayah Universitas Batam yang dijadikan sebagai pedoman dan arahan dalam pengelolaan penelitiian dan pengabdian masyarakat dalam jangka Waktu tertentu serta untuk mewujudkan visi dan misi program studi Magister Perencanaan Wilayah 2020-2030. Selain itu, seminar ini diharapkan dapat memberikan solusi untuk menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan kearifan lokal